Ini malam panjangku yang kesekian.
Sepertinya betul-betul setia menemani.
Lama tak merasakan tidur sepulas beruang kutub.
Ini tentang perjuangan hidup.
Perjuangan yang dimulai saat langit biru teduh, berubah hitam sepekat cairan tinta. Saat hewan malam melolong dari kejauhan, saat suasana mencekam, saat tulang digigil udara lembab.
Malamku berongga.
Saatnya melawan nyeri didada.
Saatnya menerima sesak. Ini saat mata tak dapat dipejamkan hingga fajar menyingsing, dengan butir-butir cahayanya.
Bu, tidurlah aku tak mengapa.
Bu, jangan khawatir aku baik.
Bu, jangan menangis. Aku semakin sesak dengan tangismu.
Esok pagi ceritakan padaku bagaimana nikmatnya tidur lelap.
Karena aku sudah lupa.
Sepertinya betul-betul setia menemani.
Lama tak merasakan tidur sepulas beruang kutub.
Ini tentang perjuangan hidup.
Perjuangan yang dimulai saat langit biru teduh, berubah hitam sepekat cairan tinta. Saat hewan malam melolong dari kejauhan, saat suasana mencekam, saat tulang digigil udara lembab.
Malamku berongga.
Saatnya melawan nyeri didada.
Saatnya menerima sesak. Ini saat mata tak dapat dipejamkan hingga fajar menyingsing, dengan butir-butir cahayanya.
Bu, tidurlah aku tak mengapa.
Bu, jangan khawatir aku baik.
Bu, jangan menangis. Aku semakin sesak dengan tangismu.
Esok pagi ceritakan padaku bagaimana nikmatnya tidur lelap.
Karena aku sudah lupa.
Posting Komentar